![]() |
Kolase foto Menteri PU, Dody Hanggodo saat konferensi pers dan mantan Kadis PUPR Sumut, Topan Ginting yang kini berstatus tersangka oleh KPK akibat tersandung kasus suap proyek. Istimewa |
JAKARTA, HASTARA.ID — Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, Dody Hanggodo, mengambil langkah tegas dengan memberhentikan secara tidak hormat Kepala Dinas PUPR Sumatera Utara, Topan Obaja Putra Ginting alias Topan Ginting.
Keputusan itu diambil menyusul penangkapan Topan Ginting dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan suap proyek jalan senilai ratusan miliar rupiah.
“Semua penyelewengan wajib berhenti, atau yang bersangkutan akan diberhentikan tidak hormat,” tegas Menteri Dody dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (28/6/2025).
Dody menegaskan bahwa langkah serupa akan diberlakukan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di bawah Kementerian PU yang terbukti melakukan praktik korupsi. Ia pun mengutip instruksi keras Presiden Prabowo Subianto dalam upaya membersihkan birokrasi dari praktik haram tersebut.
“Saya kutip bahasa beliau supaya tidak salah: ‘Segera benahi dirimu, segera bersihkan dirimu, karena yang tidak bersih akan disingkirkan tanpa pandang bulu’,” ujar Dody.
Meski demikian, Dody tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah. Ia menyatakan seluruh proses hukum diserahkan kepada KPK. Tak hanya itu, Dody juga menyatakan kesiapannya untuk membuka akses penuh bagi lembaga antirasuah bila ada pihak lain di Kementerian PU yang turut terlibat.
“Kalau pun ada yang nyangkut di Patimura (sebutan internal Kementerian PU), saya akan serahkan,” katanya.
Topan Ginting dikenal sebagai salah satu orang dekat Bobby Nasution sejak menjabat Wali Kota Medan. Ia pernah menduduki posisi sebagai Penjabat Sekda Kota Medan, dan disebut-sebut berperan dalam pemenangan Pilkada di Kota Medan maupun tingkat provinsi. Beragam istilah pun menggambarkan keakraban Topan Ginting dan Bobby Nasution di lingkungan Pemko Medan antara lain seperti 'anak emas', 'anak kesayangan', 'ketua kelas' hingga 'bestie' atau sahabat karib terhadap keduanya.
Hingga kini, KPK masih mengembangkan kasus ini dan belum menutup kemungkinan adanya tersangka baru. Publik tentu sangat menunggu apakah ada keterlibatan Gubsu Bobby dalam kasus korupsi tersebut. Besar kemungkinan pula Bobby akan menyusul 'bestienya' Topan Ginting memakai rompi oranye di KPK. (bbs)