Mulanya, sejumlah wartawan menunggu kesediaan Wali Kota Rico Waas untuk wawancara usai melantik dan mengambil sumpah janji jabatan sembilan eselon II. Namun wali kota tampak memanggil Kepala BKPSDM, Subhan Fajri Harahap untuk mendampinginya. Di sela-sela itu, seorang wartawan terlihat iseng dengan posisi kamera ponsel stand by, mengarahkan bidikannya ke sosok Rio Adrian yang saat itu tengah berdiri di antara kerumunan pejabat serta keluarga dari pejabat yang baru dilantik.
Diketahui setelah acara, sang wartawan ternyata merupakan 'korban' penghadangan oleh Rio Adrian ketika hendak mengabadikan sebuah momen wali kota di balai kota, beberapa waktu yang lalu.
"Lari kabur, kabur," ujar wartawan harian ternama di Sumatera Utara tersebut dalam posisi merekam. Merasa dirinya dijadikan objek, Rio Adrian yang juga Sekretaris NasDem Medan, lantas tampak berjalan kencang seperti menjauh dari bidikan kamera wartawan. Ia terlihat melewati Wali Kota Rico Waas yang sedang berinteraksi dengan Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Medan, Hamdan Simbolon, dengan posisi tangan dilipat ke belakang, mengarah menuju pintu samping dari ruangan pelantikan di lantai IV balai kota.
![]() |
Rio Adrian (kiri) berpose dengan Kepala Bapenda Medan yang baru dilantik, Agha Novrian dan Kepala BKPSDM Medan, Subhan Fajri Harahap. Istimewa |
Disuruh 'Berondok'
Sejumlah aparatur sipil negara dan tenaga outsourcing di lingkup Pemko Medan mengungkapkan, pasca pemberitaan menyangkut Rio Adrian menghadang jurnalis viral, yang bersangkutan diminta mengurangi intensitas mendampingi wali kota, terkhusus di area-area publik.
"Disuruh berondok (bersembunyi) dulu mereka sekarang-sekarang ini dampak pemberitaan yang viral kemarin," ucap sumber yang minta identitasnya dirahasiakan, belum lama ini.
Menariknya, kata sumber, ketika kunjungan ke luar provinsi, para TA di lingkaran Wali Kota Rico Waas justru rajin sekali 'mengekor' orang nomor satu di Pemko Medan tersebut.
Pernyataan tersebut ikut dikuatkan berdasarkan amatan wartawan lewat akun Instagram Wali Kota Rico Waas, belum lama ini, bahwa ternyata Rio Adrian ikut dalam rombongan ke Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat, Rabu, 6 Agustus lalu. Dalam momen itu, Wali Kota Rico Waas dan wakilnya, Zakiyuddin Harahap menerima Tanda Penghargaan Kartika Pamong Praja Muda dan Alumni Kehormatan Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan dari Rektor IPDN. Sejumlah kepala daerah di Indonesia juga tampak hadir menerima reward serupa. Informasinya, kunjungan kerja ke Jawa Barat itu berlangsung selama tiga hari.
"Itulah kita heran, giliran 'makan uang negara' ikut TA-TA itu mengekor Pak Wali. Tapi pas di Medan, jangankan dampingi Pak Wali lagi, ke kantor saja sudah lama tidak muncul. Enak kalilah yang makan gaji buta itu," lanjut sumber bernada geram.
Penghadangan tugas jurnalistik yang dialami wartawan Unit Pemko Medan tersebut, diketahui juga mendapat atensi sebagian elemen masyarakat. Mengatasnamakan Forum Masyarakat (Formas) yang terdiri dari Aliansi Mahasiswa Pemerhati Hukum (AMPH), Persaudaraan Pemuda Indonesia (PPI) Sumut, dan Progressive Democracy Watch (Prodewa), tercatat sudah dua kali melancarkan aksi protes terhadap tindakan Rio Adrian. Selain di balai kota, aksi mereka lakukan di depan gedung DPRD Medan, kantor NasDem Medan hingga kantor DPW NasDem Sumut. Mereka mendesak agar Rico Waas segera mencopot Rio Adrian dari posisi TA di Pemko Medan, mengingat tindakannya itu telah menciderai demokrasi dan melanggar Undang-Undang Nomor 40 tentang Pers.
Desakan publik itu lantas disambut hangat Rico Waas.
“Kita akan evaluasi. Hal-hal seperti ini kita terbuka. Kalau memang (masyarakat menuntut) evaluasi, ya kita evaluasi. Yang terpenting ke depan kita inginkan semuanya oke-oke saja, ya,” ujarnya menjawab wartawan usai menghadiri rapat paripurna di gedung DPRD Medan, Selasa (12/8/2025).
Rico Waas sebelumnya mengaku bahwa Rio Adrian bertugas untuk membuat naskah pidato dirinya.
"Dia buat pidato," ungkapnya. Namun secara detail, ia tidak menyebut Rio Adrian bertugas di instansi mana di lingkungan Pemko Medan. Selain Rio Adrian, tercatat sebagai TA di Pemko Medan yang berasal dari Partai NasDem yakni Gea dan Alwi Maksudi. (has)