-->

Demonstran Beberkan Gaya Hidup Mewah Sekda Wiriya Alrahman, Begini Respon Rico Waas

Sebarkan:

 

Wali Kota Rico Waas didampingi Sekda Wiriya Alrahman berdialog dengan para demonstran di ruang rapat Balai Kota Medan pada Jumat (14/3/2025). Diskominfo Medan/Hastara.id


MEDAN, HASTARA.ID — Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menegaskan larangan bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pejabat di lingkungan Pemko Medan untuk menggunakan barang-barang branded. Ia mengajak semua pihak untuk lebih mendukung produk-produk lokal dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Medan.

Langkah tegas tersebut diambil setelah mendengar aspirasi dari belasan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEMSI) Sumut. Aksi yang berlangsung di Kantor Balai Kota Medan pada Jumat (14/3) tersebut menyoroti gaya hidup para ASN dan pejabat, salah satunya Sekda Kota Medan, Wiriya Alrahman yang dinilai menggunakan barang mahal, seperti sepatu branded dengan harga mencapai Rp18 juta.

"Saya minta kepada seluruh ASN, terutama pejabat di jajaran Pemko Medan, untuk tidak menggunakan barang-barang mahal atau branded. Mari kita gunakan produk UMKM kita yang kualitasnya tidak kalah dengan barang-barang branded," tegas Rico yang disambut tepuk tangan meriah dari delegasi mahasiswa.

Rico Waas menyampaikan bahwa UMKM Kota Medan memiliki berbagai produk berkualitas mulai dari sepatu, pakaian, hingga aksesoris yang dapat memenuhi kebutuhan para ASN dan pejabat. Dengan berbelanja di UMKM lokal, menurutnya, para ASN dan pejabat turut berperan dalam mengembangkan perekonomian daerah.

"Ini penekanan untuk semuanya. Saya harap tidak ada lagi yang memakai barang-barang branded. Mari kita dukung produk lokal yang ada di kota ini," tegas ketua DPW Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (Garpu) NasDem Sumut tersebut. 

Lebih lanjut, Rico Waas mengungkapkan bahwa kritik yang disampaikan oleh mahasiswa menjadi bahan introspeksi bagi dirinya dan Pemko Medan. 

"Mungkin saya dan rekan-rekan OPD ada kesalahan. Tapi saya pastikan mulai hari ini, tidak ada lagi ASN atau pejabat yang memakai barang branded," ujarnya sambil menegaskan komitmen untuk memperbaiki kebijakan tersebut.

Rico juga mengakui bahwa sebelum terjun ke dunia politik, dirinya merasakan keresahan yang sama dengan para mahasiswa terkait ketimpangan gaya hidup dan kesenjangan sosial. 

“Saya merasa penderitaan yang ada di hati adik-adik mahasiswa. Kritik mereka bukan untuk kebencian, tapi untuk pembangunan kota yang lebih baik,” ungkapnya.

Aksi tersebut, menurut Rico, adalah bentuk masukan yang sangat berharga bagi dirinya dan Pemko Medan. Ia berterimakasih kepada mahasiswa yang telah menyampaikan kritik dengan cara yang konstruktif. 

"Kami sangat menghargai masukan dari mahasiswa untuk kemajuan kota Medan," tutupnya seraya kembali menegaskan komitmen untuk mendukung produk-produk lokal dan mengurangi ketergantungan pada barang-barang branded. (has)


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini