 |
| Wali Kota Medan Rico Waas dan kepala OJK Sumut saling bertukar cinderamata usai beraudiensi pada Selasa (11/3/2025). Diskominfo Medan/Hastara.id |
MEDAN, HASTARA.ID – Seiring dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi, Kota Medan terus bertransformasi menjadi kota modern, termasuk dalam sektor keuangan. Transaksi keuangan kini tidak lagi terbatas pada bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk digital yang sering kali tidak diketahui asal-usulnya oleh pengguna.
Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menekankan pentingnya pengawasan dalam transaksi keuangan digital saat menerima audiensi jajaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Sumatera Utara di ruang kerjanya, Selasa (11/3/2025).
"Yang berbahaya adalah ketika ruang finansial berubah menjadi ajang penipuan (fraud), yang bisa terjadi kapan saja dan merugikan konsumen. Metode dan skema baru dalam penipuan terus berkembang, sehingga masyarakat harus lebih waspada," ujar Rico.
Ia berharap OJK Sumatera Utara dapat terus memberikan informasi terkait skema transaksi online terbaru yang diawasi oleh OJK. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat lebih memahami serta membedakan layanan keuangan yang legal dan aman dari yang berisiko.
Kepala OJK Sumatera Utara, Khoirul Muttaqien, menjelaskan bahwa pihaknya memiliki tugas utama dalam mengawasi sektor jasa keuangan termasuk perbankan, non-bank, asuransi, dan pasar modal. OJK juga bekerjasama dengan aparat penegak hukum untuk memblokir praktik ilegal seperti judi online, investasi bodong, dan pinjaman daring ilegal, termasuk yang terkait dengan kripto dan saham ilegal.
"Kami juga memiliki mandat untuk mendukung perekonomian daerah, baik melalui pembiayaan, pinjaman daerah, maupun skema pembiayaan lainnya. Selain itu, kami turut berkontribusi dalam penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat," pungkasnya. (rel/has)
