Dugaan Skandal Check-in Bareng Tiga Mahasiswinya, PW Al Washliyah Sumut Desak Ketum Pecat Rektor Univa Labuhanbatu

Sebarkan:

 

Kolase foto Sekretaris PW Al Washliyah Sumut, Alimnur Nasution (kiri) dengan Rektor Univa Labuhanbatu, Basyarul Ulya Nasution. Istimewa/Hastara.id

MEDAN, HASTARA.ID — Pengurus Wilayah (PW) Al Washliyah Sumatera Utara, akhirnya angkat bicara soal dugaan skandal Rektor Universitas Al Washliyah (Univa) Labuhanbatu, Basyarul Ulya Nasution, check-in di sebuah hotel di Medan bersama tiga orang mahasiswinya pada Sabtu (31/5/2025).

Sekretaris PW Al Washliyah Sumut, Alimnur Nasution, mengaku belum mendapat informasi lengkap soal peristiwa tersebut. Namun ia menilai bahwa perilaku tersebut tidak pantas, apalagi dilakukan oleh seorang rektor.

“Saya belum dalami secara penuh, baru dengar-dengar saja. Tapi kalau benar, itu jelas tidak pantas. Masa seorang rektor seperti itu,” ujarnya menjawab Hastara.id, Jumat (13/6/2025). 

Ia menambahkan, dugaan skandal tersebut telah mencoreng nama besar Al Washliyah, yang dikenal sebagai organisasi keagamaan dan pendidikan yang menjunjung tinggi moral dan etika.

“Kalau benar kejadian itu, wajib kami dorong untuk diberhentikan. Malu kali kami,” tegasnya.

Alimnur menjelaskan bahwa kewenangan PW Al Washliyah Sumut terbatas pada pengelolaan lembaga pendidikan tingkat menengah. Sementara perguruan tinggi, seperti Univa Labuhanbatu, berada di bawah wewenang Pengurus Besar (PB) Al Washliyah.

“Meski begitu, tetap saja mereka bagian dari kami. Kami sudah sering dengar banyak kelakuan aneh dari rektor ini, termasuk soal (kasus) uang kuliah. Kalau saja kami punya kewenangan, sejak lima tahun lalu sudah kami pecat anak itu,” kata Alimnur dengan nada geram.

Alimnur pun mendorong PB Al Washliyah untuk segera mengambil tindakan tegas.

“Jika berita ini terbukti benar, saya, Alimnur Nasution, selaku Sekretaris PW Al Washliyah Sumut, meminta Ketua Umum PB Al Washliyah untuk memecat Rektor Univa Labuhanbatu,” ujarnya.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada laporan resmi yang disampaikan PW Al Washliyah kepada PB terkait dugaan tersebut. PW juga belum menerima laporan dari pihak berwenang mengenai hasil investigasi atau verifikasi terhadap peristiwa itu.

Sayangnya Ketum PB Al Washliyah, Masyhuril Khamis, belum bersedia merespon konfirmasi Hastara.id. Sejak Rabu (11/6) konfirmasi yang dilayangkan ke nomor WhatsApp-nya, belum juga dia respon hingga berita ini diterbitkan oleh redaksi. Padahal pesan dimaksud sudah terbaca olehnya. 

Penelusuran 

Sebelumnya, Hastara.id melakukan penelusuran ke hotel tempat sang rektor diduga menginap pada Sabtu (31/5) malam sekitar pukul 23.36 WIB. Di area parkir hotel, tim menemukan mobil Toyota Fortuner putih berpelat BM 12** QQ yang diduga digunakan oleh Basyarul Ulya Nasution, terparkir menghadap tembok.

Keesokan paginya, sekitar pukul 09.00 WIB, mobil tersebut terlihat bergerak ke depan lobi hotel. Seorang pria berperawakan cepak yang diduga sopir pribadi rektor tampak memasukkan sejumlah barang ke bagasi. Tak lama, Basyarul keluar dari hotel mengenakan kaus hitam berkerah, disusul tiga perempuan muda, dua di antaranya berhijab.

Salah satu dari ketiga perempuan itu tampak lebih dewasa dan berambut panjang. Usai masuk ke dalam mobil, Fortuner putih tersebut langsung meninggalkan hotel.

Upaya konfirmasi kepada Basyarul Ulya Nasution hingga berita ini diterbitkan belum membuahkan hasil. Pesan konfirmasi yang dikirimkan melalui WhatsApp telah dibaca, namun tidak direspons. (tim)


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini