-->

Anak Muda Bicara Politik dengan Gembira di Festival HMI Medan

Sebarkan:

 

Festival Politik dan Dialog Publik sukses digagas HMI Cabang Medan di Taman Budaya Medan, Minggu (12/10). Istimewa/Hastara.id

MEDAN, HASTARA.ID — Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Medan mencatat sejarah baru dengan menghadirkan cara segar dalam berpolitik. Melalui Festival Politik dan Dialog Publik yang digelar di Taman Budaya Medan, Minggu (12/10), organisasi mahasiswa tertua di Indonesia itu memadukan seni, budaya, dan politik dalam satu panggung kreatif yang hidup dari sore hingga malam hari.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Bidang Pembangunan Demokrasi dan Politik HMI Cabang Medan periode 2025–2026 ini menghadirkan suasana berbeda dari agenda politik biasanya. Di bawah tema besar “Panggung Demokrasi dan Aspirasi: Suara Kita Kompas Indonesia Emas 2045” dengan tagline “Suara Kita Arah Bangsa, Aspirasi Bersatu Indonesia Maju”, festival ini menghadirkan semangat muda yang dinamis, inklusif, dan penuh energi.

Hadir mewakili Wali Kota Rico Waas, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Medan Benny Sinomba Siregar menyampaikan apresiasinya atas kreativitas HMI. 

“Kegiatan seperti ini menjadi ruang baru bagi anak muda untuk mengekspresikan pandangan politiknya dengan cara yang positif dan berbudaya,” ujarnya.

Dialog publik yang menjadi inti kegiatan menghadirkan para narasumber lintas bidang, antara lain Ketua KPU Kota Medan Mutia Atiqah, Wakil Ketua Partai NasDem Sumatera Utara Andika Kesuma Sitepu, akademisi Ilmu Politik USU Dr. Warjio, dan pakar komunikasi politik Islam Dr. Joko Susanto. Diskusi berlangsung hangat, membahas arah politik generasi muda dan tantangan menuju Indonesia Emas 2045.

Tak hanya berdiskusi, suasana festival juga diwarnai dengan berbagai pertunjukan seni yang memikat. Mulai dari tari persembahan multi-etnis oleh Dinas Pariwisata Medan, teater, musikalisasi puisi, hingga orasi seni dari Klinik Reboisasi dan seniman muda Ismael. Penampilan mural interaktif serta live music dari kader HMI Komisariat UMN Al-Washliyah dan komunitas Nako menambah semarak suasana malam itu.

Ketua Panitia Pelaksana, Ilham Panggabean, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk redefinisi cara anak muda memandang politik.

“Kami ingin menunjukkan bahwa politik tak selalu kaku dan penuh intrik. Politik bisa dibawa dengan cara yang menyenangkan, kreatif, dan menggembirakan,” ujarnya.

Menurut Ilham, generasi Z dan Alpha membutuhkan pendekatan baru dalam memahami politik — bukan sekadar wacana di ruang rapat, tapi ruang ekspresi yang memberi makna dan harapan.

Festival ini pun mendapat sambutan hangat dari berbagai kalangan: pelajar, mahasiswa, akademisi, hingga pejabat publik. Acara ditutup dengan nyanyian dan tarian bersama yang melambangkan kebersamaan dalam keberagaman — sebuah simbol harmoni antara seni, politik, dan aspirasi rakyat muda.

“Ini wajah baru politik: politik yang tidak rumit, tidak menakutkan, tapi justru menggembirakan dan mempersatukan," pungkasnya. 

Dengan terselenggaranya Festival Politik dan Dialog Publik ini, HMI Cabang Medan tak hanya memperluas ruang demokrasi, tetapi juga membuka babak baru bagi politik anak muda — politik yang berpihak pada ide, kreativitas, dan kebudayaan. (has/rel)



Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini