![]() |
| Ketua DPD Partai Golkar Sumut periode 2020-2025, Musa Rajekshah. Istimewa/Hastara.id |
MEDAN, HASTARA.ID — Pernyataan Pelaksana Tugas Ketua DPD Golkar Sumut Ahmad Doli Kurnia Tandjung telah menjalin komunikasi dengan Musa Rajekshah dinilai membohongi publik.
Ketua DPD Golkar Sumut periode 2020-2025 Musa Rajekshah alias Ijeck mengaku tidak pernah sekali pun dihubungi oleh Ahmad Doli Kurnia Tandjung untuk membahas mengenai DPD Golkar Sumut. Apalagi sampai menyeret nama Ijeck untuk membahas persiapan Musyawarah Daerah (Musda) DPD Golkar Sumut XI.
"Saya tidak pernah ada komunikasi dengan Doli usai dia (Doli) menjabat sebagai Plt Ketua Golkar Sumut. Apalagi untuk menjembatani membahas mengenai Plt ini, bahkan menjelang habis periode saya memimpin DPD Golkar Sumut," kata Ijeck, Kamis (25/12/2025).
Ijeck juga heran dengan pernyataan Doli menyoal tidak terakomodirnya kader Golkar Sumut selama ia memimpin.
"Sebenarnya yang mana yang tidak terakomodir. Ada 200 kader masuk menjadi pengurus DPD Golkar Sumut dan ini menjadi yang paling banyak untuk di pengurusan Sumut," kata Wakil Gubernur Sumut 2018-2023 tersebut.
Ijeck pun heran dengan pernyataan Doli yang menyebut telah terjadinya dinamika internal selama ia menjabat sebagai Ketua Golkar Sumut periode 2020-2025.
"Saya rasa ini sudah mencari kelemahan. Kader Golkar Sumut selalu menjaga nama baik partainya, bukan malah membuat opini yang tidak benar," katanya.
Mengenai kader yang tidak terakomodir, Ijeck mengaku bahwa DPD Golkar Sumut tercatat memiliki pengurus terbanyak dari pada periode sebelumnya.
Baginya isu tidak terakomodir sengaja diada-adakan untuk menjelek-jelekkan kepemimpinannya.
"Lucu juga mendengar hal itu, karena seluruh daerah dan partai lainnya juga pasti tidak mampu untuk mengakomodir seluruhnya. Kader Golkar Sumut itu tidak sedikit, jumlahnya sangat banyak," ucapnya.
Berdasarakan data, jumlah kader Partai Golkar Sumut selama dirinya memimpin mengalami peningkatan drastis.
"Dari data tahun 2017 itu ada 44.407 kader Golkar Sumut. Setelah saya memimpin mengalami peningkatan yang drastis, data 2023 itu ada 241,273 orang yang tercatat menjadi bagian dari Partai Golkar Sumut. Apa semuanya ini yang dimaksud Doli untuk diakomodir?" ungkap Anggota DPR RI Dapil Sumatera Utara I ini.
Selama memimpin, Ijeck sendiri turut serta melibatkan seluruh kader, baik itu ditingkat kabupaten/kota maupun sampai ke perdesaan.
"Saya tidak mungkin menjalankan roda partai politik ini sendiri, seluruh kader kita libatkan. Baik itu kegiatan internal maupun eksternal yang bersinggungan langsung dengan masyarakat," ucapnya.
Bukan hanya sekadar membahas partai, Ijeck juga mengandeng seluruh kadera untuk solid, agar tidak terpecah.
"Lima tahun saya menjabat tidak pernah ada kader yang bertengkar ataupun mengalami masalah sesama kader. DPD Golkar Sumut periode 2020-2025 telah menciptakan sejarah baru di Sumatera Utara," ungkapnya.
Pada prinsipnya, Ijeck sendiri sudah menerima keputusan yang telah disampaikan DPP Golkar.
"Saya sudah menerima dengan lapang dada mengenai Plt DPD Golkar Sumut ini. Namun saya juga berkewajiban untuk menyampaikan kepada publik bahwa DPD Golkar Sumut tidak dalam kondisi darurat seperti yang digambarkan. Kita hanya berbeda dalam menilai cara terbaik menjaga solidaritas partai," kata Ijeck.
Diketahui, pada 2024 lalu, DPD Golkar Sumut telah berhasil memenangkan Pemilihan Legislatif. Di Bawah kepemimpinan Ijeck, DPD Golkar Sumut telah berhasil meraup suara 1.712.074.
Jumlah kader yang duduk di DPR RI mengalami kenaikan, dari 4 menjadi 8. Kemudian, untuk DPRD Sumut dari 15 naik menjadi 22 kader duduk sebagai wakil rakyat, menjadikan Golkar mendapat jatah kursi ketua DPRD. Begitupun di DPRD kabupaten/kota, dari 184 orang meningkat jadi 208 kader Golkar yang terpilih.
Golkar Sumut bahkan berhasil meyanggupi target DPP pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, yakni 60 persen kemenangan. Faktanya, DPD Golkar Sumut berhasil mencapai 64 persen. Selain itu, DPD Golkar Sumut turut serta mengerahkan seluruh kekuatan untuk memenangkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres lalu. (red)
