![]() |
Kepala Dinas Pariwisata Medan, Ody Anggia Batubara (kiri) dan Kadis Kominfo Medan, Arrahman Pane akan dicopot Wali Kota Rico Waas efek amburadulnya event GEMES 2025. Istimewa |
MEDAN, HASTARA.ID — Gelar Melayu Serumpun (Gemes) 2025 yang baru selesai dihelat pada 24 Mei di pelataran Istana Maimun, mendapat beberapa catatan krusial dari Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas. Diakuinya bahwa diperlukan evaluasi secara menyeluruh untuk event berkelas tersebut.
Rico Waas menyatakan selain teknis kegiatan, penanggungjawab acara atau anggaran untuk GEMES, akan segera dievaluasi. Termasuk kinerja Kepala Dinas Pariwisata, Ody Anggia Batubara dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Arrahman Pane alias Amon.
"Apabila dirasa ada hal-hal yang kurang, itu patut dievaluasi," ujarnya menjawab wartawan di balai kota, Senin (26/5).
Sebagaimana diketahui, kemeriahan malam penutupan GEMES kontras dengan sepinya pengunjung pada malam pembukaan dan malam kedua acara. Bahkan di malam pembukaan sempat terjadi masalah mendasar: matinya sound system saat perwakilan Gubernur Sumut membacakan kata sambutan.
Kondisi ini lantas menuai sorotan dari berbagai pihak termasuk Komisi III DPRD Medan, yang menilai kurangnya sosialisasi sebagai penyebab utama. Tiga pihak pun turut disorot: pihak penyelenggara, PT Cakrawala Indo Semesta serta Dinas Kominfo dan Dinas Pariwisata Kota Medan selaku dinas pengguna anggaran.
"Evaluasinya harus menyasar pada teknis pelaksanaan. Apa saja yang menjadi kendala, apa yang kurang, persiapannya bagaimana. Itu yang perlu didalami," tegas Rico Waas.
Faktor cuaca juga diamini dia menjadi indikator utama minimnya pengunjung GEMES tahun kedelapan yang menelan anggaran hampir Rp2 miliar dari APBD Medan tersebut.
"Tak satu pun manusia bisa mengatur alam. Jadi cuaca menjadi kendala di awal pelaksanaan. Meski masih ada kendala, secara umum kegiatan tetap bisa dijalankan dengan baik," ungkapnya.
Ia menyoroti pentingnya pelestarian budaya Melayu yang menjadi inti dari penyelenggaraan GEMES.
“Budaya Melayu adalah bagian besar dari identitas Kota Medan. Kita harus memastikan budaya ini tidak punah, meskipun sudah mulai tergerus zaman,” tuturnya.
Pasrah
Kadis Pariwisata Medan, Ody Anggia Batubara tampak pasrah dirinya akan dicopot Wali Kota Rico Waas, efek amburadulnya penyelenggaraan GEMES 2025.
"Kita selaku bawahan memang harus dievaluasi pimpinan. Kinerja baik dan buruk seluruhnya penilaian pimpinan dan tetap berusaha yang terbaik dalam bekerja," ujarnya menjawab konfirmasi wartawan lewat WhatsApp.
Kadis Kominfo Medan, Arrahman Pane, bersikap diam seribu bahasa menyikapi kemungkinan ikut dicopot dari jabatannya dampak kurangnya sosialisasi event GEMES. (has)