![]() |
Ketua DPW BRNR Sumatera Utara, Jokosu, melakukan peletakan batu pertama menandai pembangunan satu titik dapur umum MBG di Kecamatan Garoga, Taput, Rabu (23/7/2025) siang. Istimewa/Hastara.id |
TAPUT, HASTARA.ID — Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Barisan Relawan Nusantara Raya (BRNR) Sumatera Utara bergerak cepat menyambut dan menyukseskan program nasional Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Wujud nyata dari komitmen ini ditunjukkan melalui pendirian satu titik dapur umum MBG berada di daerah pelosok, di antaranya di Kecamatan Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Rabu, 23 Juli 2025.
Ketua DPW BRNR Sumatera Utara, Jokosu menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian awal dari program besar penyediaan makanan sehat dan bergizi bagi masyarakat, terutama di wilayah terpencil.
"Ini adalah langkah konkret kami dalam mendukung penuh program Presiden Prabowo. Kami ingin memastikan masyarakat, khususnya di pelosok, bisa menikmati makanan bergizi secara gratis," ujar Jokosu, ketika dikonfirmasi, Kamis (24/7) pagi.
Lebih lanjut, Jokosu menjelaskan bahwa pihaknya telah mengajukan total 50 titik dapur umum MBG ke BGN telah di verifikasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak tujuh titik dapur umum MBG telah mendapat persetujuan dan mulai direalisasikan pendirian bangunan dapur umum diberbagai daerah. Sementara itu, 43 titik lainnya masih dalam tahap persiapan.
Tak berhenti sampai di situ, BRNR Sumut menargetkan akan mendirikan total 100 titik dapur umum Makanan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara sebagai bagian dari upaya strategis mendukung kebijakan nasional di bidang pemenuhan gizi masyarakat.
"Seluruh jajaran BRNR di Sumatera Utara siap dan solid mendukung penuh visi serta program kerja Bapak Presiden Prabowo Subianto. Perhatian beliau terhadap masyarakat kecil menjadi semangat kami (BRNR) dalam mewujudkan program dapur umum ini kedepan," tegas Jokosu.
Program dapur umum MBG ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi jangka pendek dalam mengatasi masalah gizi, tetapi juga mampu menciptakan dampak sosial yang luas melalui partisipasi aktif masyarakat dan kerjasama lintas sektoral. (rel)