-->

Rekaman Percakapan Kuatkan Dugaan Rektor Univa Labuhanbatu Check In Bareng Mahasiswinya

Sebarkan:

 

Rektor Univa Labuhanbatu, Basyarul Ulya Nasution memberikan cinderamata kepada Wakil Gubernur Sumut, Surya BSc dalam acara wisuda mahasiswanya belum lama ini. Istimewa/Hastara.id

MEDAN, HASTARA.ID — Dugaan Rektor Universitas Al-Washliyah (Univa) Labuhanbatu, Basyarul Ulya Nasution, check in hotel bersama tiga orang mahasiswinya, semakin menguat. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan Hastara.id, belum lama ini. 

Jika sebelumnya Hastara.id menemukan fakta di hotel tempat sang rektor check in, yakni mobil Fortuner putih berplat BM 12** QQ, kini didapati rekaman percakapan suara antara seseorang dengan salah satu yang diduga kuat merupakan mahasiswi Univa Labuhanbatu, berinisial W.

Dalam rekaman percakapan selama satu menit tersebut, terdengar bahwa W membenarkan mereka memang check in di salah satu hotel di Ibukota Provinsi Sumatera Utara. 

Menurut W, mereka berangkat sejak pukul 08.00 WIB pada Sabtu, 31 Mei 2025. W juga mengungkap kalau Rektor Ulya dan dua rekannya yang lain saat itu, sedang berada di luar. Kemudian masih dalam rekaman percakapan itu, seseorang tersebut lantas menanyakan apakah W sudah 'dieksekusi'. 

"Belumlah," jawab W yang terkesan cengengesan. "Ya udahlah, ya, bagus-baguslah ya. Buat dia senang," ujar seseorang itu yang langsung seperti diamini oleh W. 

Hastara.id lantas mengonfirmasikan kebenaran terkait rekaman percakapan tersebut kepada Rektor Basyarul Ulya Nasution dan W. Sayangnya, konfirmasi yang dilayangkan lewat WhatsApp sejak Senin (4/8) tersebut, tidak direspon oleh keduanya sampai berita ini dimuat. Bahkan W yang dihubungi beberapa kali pun, tak berkenan memanfaatkan ruang hak jawab yang diberikan redaksi kepadanya. 

Setali tiga uang, Ketum PB Al-Washliyah, Masyhuril Khamis, juga belum bersedia merespon konfirmasi Hastara.id. Bahkan usai konfirmasi dilayangkan terhitung sudah tiga kali, Masyhuril malah terlihat memblokir nomor WA wartawan. Padahal pesan dimaksud terlihat sudah terbaca olehnya. 

Sekretaris PW Al Washliyah Sumut, Alimnur Nasution, sebelumnya mengaku belum mendapat informasi lengkap soal peristiwa tersebut. Namun ia menilai bahwa perilaku tersebut tidak pantas, apalagi dilakukan oleh seorang rektor.

“Saya belum dalami secara penuh, baru dengar-dengar saja. Tapi kalau benar, itu jelas tidak pantas. Masa seorang rektor seperti itu,” ujarnya menjawab Hastara.id, Jumat (13/6/2025). 

Ia menambahkan, dugaan skandal tersebut telah mencoreng nama besar Al Washliyah yang dikenal sebagai organisasi keagamaan dan pendidikan yang menjunjung tinggi moral dan etika.

“Kalau benar kejadian itu, wajib kami dorong untuk diberhentikan. Malu kali kami,” tegasnya.

Alimnur menjelaskan bahwa kewenangan PW Al Washliyah Sumut terbatas pada pengelolaan lembaga pendidikan tingkat menengah. Sementara perguruan tinggi, seperti Univa Labuhanbatu, berada di bawah wewenang Pengurus Besar (PB) Al Washliyah. Pihaknya lantas mendorong PB Al Washliyah untuk segera mengambil tindakan tegas.

“Jika berita ini terbukti benar, saya, Alimnur Nasution, selaku Sekretaris PW Al Washliyah Sumut, meminta Ketua Umum PB Al Washliyah untuk memecat Rektor Univa Labuhanbatu,” ujarnya. (red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini