-->

Jurus 'Bela Diri' Dirut Dhirga Surya Ari Wibowo Terkait Impor Cabai Merah Berkualitas Buruk

Sebarkan:

 

Direktur PT Dhirga Surya Sumatera Utara, Ari Wibowo pasang jurus 'bela diri' soal kualitas impor cabai merah dari Jawa guna tekan inflasi di Provinsi Sumut. Istimewa/Hastara.id

MEDAN, HASTARA.ID — Direktur Utama PT Dhirga Surya, Ari Wibowo, angkat bicara terkait polemik pengiriman cabai asal Jawa yang disebut berkualitas buruk saat tiba di Sumatera Utara. Ia mengakui sebagian cabai pada tahap awal pengiriman memang tidak dalam kondisi optimal.

Menurut Ari, pengiriman tersebut merupakan langkah intervensi pasar yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara bersama BUMD untuk menekan laju inflasi, menyusul melonjaknya harga cabai yang sempat mencapai Rp80–90 ribu per kilogram.

“Pengiriman pertama memang belum sempurna. Cabai itu sifatnya sensitif dan karena terlalu lama di perjalanan, kualitasnya menurun,” ujar Ari menjawab wartawan, Kamis (23/10).

Ari menjelaskan, cabai dikirim menggunakan ekspedisi termoking (berpendingin) dengan kapasitas sekitar 11 ton per pengiriman, menempuh perjalanan hingga empat hari dari Jawa Timur ke Medan. Dari total rencana 50 ton, hingga tahap keempat sudah terkirim 39 ton, dan kualitasnya disebut terus membaik.

“Tahap pertama memang banyak penyusutan, tapi tahap kedua, ketiga, dan keempat makin bagus. Bahkan pengiriman terakhir tanpa termoking justru hasilnya lebih baik,” ungkapnya.

Ari menegaskan, langkah ini merupakan mandat langsung dari Gubernur Sumut untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok dan menekan inflasi.

“Kami diamanahkan untuk mengambil tindakan cepat agar harga tidak terus naik. Ini bentuk nyata kehadiran pemerintah,” ujarnya.

Terkait isu aparatur sipil negara (ASN) yang dipaksa membeli cabai kualitas buruk, Ari membantah keras tudingan tersebut. Ia menegaskan, keterlibatan ASN hanya bersifat partisipatif dalam gerakan pasar murah.

"Tidak ada tekanan. ASN itu bagian dari instrumen pemerintah untuk ikut membantu stabilisasi harga, bukan dipaksa membeli,” tegasnya.

Dhirga Surya menargetkan harga cabai di Sumut dapat turun di bawah Rp60 ribu per kilogram menjelang Desember–Januari, seiring panen raya di sejumlah daerah penghasil cabai lokal.

“Sekarang kami masih melakukan suplai tambahan dari Jawa, tapi ke depan Sumut akan mandiri pasokannya,” pungkas Ari. (has)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini