-->

Disdikbud Medan Dorong Pendidik Nonformal Kembangkan Pembelajaran Berbasis Kecakapan Hidup

Sebarkan:

 

Kadisdikbud Kota Medan, Benny Sinomba Siregar diwakili Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Ismail Marzuki Siregar, memberikan kata sambutan saat Workshop Lifeskill Satuan Pendidikan Kesetaraan 2025. Istimewa/Hastara.id

MEDAN, HASTARA.ID — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan melalui Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Nonformal (PNF) menginisiasi Workshop Lifeskill Satuan Pendidikan Kesetaraan 2025, yang berlangsung selama tiga hari (Rabu–Jumat, 29–31/10) di Grand Central Hotel Medan.

Kegiatan ini dibuka secara resmi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan, Benny Sinomba Siregar diwakili Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF, Ismail Marzuki Siregar. 

Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peningkatan kompetensi tutor pendidikan kesetaraan agar mampu menyiapkan peserta didik yang tangguh dan adaptif terhadap perubahan zaman.

"Kecakapan hidup atau lifeskill bukan sekadar keterampilan teknis, tetapi juga mencakup kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, beradaptasi, dan mengelola diri dalam kehidupan sehari-hari. Inilah yang perlu ditanamkan kepada peserta didik pendidikan nonformal,” ujar Ismail.

Kabid Pembinaan PAUD dan PNF, Ismail Marzuki Siregar, para narasumber dan peserta diabadikan di sela-sela kegiatan. Istimewa/Hastara.id

Sebanyak 150 tutor dari 54 Satuan Pendidikan Kesetaraan (SPK) di Kota Medan berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut. Mereka mendapat pembekalan dari sejumlah narasumber berkompeten, yakni:

•Prof Dr Syawal Gultom, MPd

•Assoc. Prof Dr Yohny Anwar

•Dr Juniastel Rajagukguk, SSi, MSi

•Dr Rizal Iskandar Batubara, SE, MSi

•Yasra Al-Fariza, SH

•Iman Surya Abadi, SSos

Materi yang disampaikan meliputi penguatan konsep kecakapan hidup dalam pembelajaran, strategi pembelajaran kontekstual di pendidikan kesetaraan, serta penerapan pendekatan holistik dalam membentuk karakter peserta didik.

Melalui Workshop Lifeskill ini, diharapkan para tutor mampu menerapkan pendekatan pembelajaran yang lebih kreatif, partisipatif, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, pendidikan kesetaraan tidak hanya menjadi jalur alternatif, tetapi juga wadah strategis dalam mencetak sumber daya manusia yang berdaya saing dan berkarakter. (rel/has)



Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini