![]() |
| Wali Kota Medan, Rico Waas melakukan Safari Jumat di Masjid Al-Falah Kecamatan Medan Helvetia pada 7 November 2025. Istimewa/Hastara.id |
MEDAN, HASTARA.ID — Safari Jumat Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, di Masjid Al-Falah, Jalan Palem Raya, Perumnas Helvetia, Kecamatan Medan Helvetia, Jumat (7/11/2025), bukan sekadar agenda seremonial keagamaan. Kegiatan itu menjadi ruang langsung bagi masyarakat untuk menyuarakan persoalan di lingkungannya — mulai dari banjir, infrastruktur hingga keamanan.
Kehadiran wali kota yang disambut hangat jemaah masjid ini diwarnai dengan penyaluran sejumlah bantuan, di antaranya hibah Rp50 juta untuk pembangunan masjid, bantuan sosial Rp10 juta, 70 bibit cabai dalam polybag, satu set tenis meja, serta rak dan buku bacaan untuk mendukung kegiatan literasi keagamaan.
Sisi lain, suasana Safari Jumat berubah lebih substantif saat Rico membuka dialog interaktif dengan warga. Di sinilah muncul berbagai keluhan yang menggambarkan realitas sosial Medan Helvetia hari ini.
Warga setempat, Ahmad, menyampaikan keresahan soal banjir yang merendam rumah warga dan masjid akibat buruknya drainase. Ia meminta agar pemerintah memperlebar saluran air menuju Sungai Bedera, yang disebut menjadi titik penyumbatan utama.
"Banjir ini sudah sering terjadi, banyak perabotan warga yang rusak, bahkan masjid ini pun terendam air,” ujar dia.
Merespon ini, Rico Waas langsung memerintahkan pembersihan gorong-gorong dan saluran menuju Sungai Bedera untuk memperlancar aliran air.
“Kami sudah koordinasikan agar pembersihan gorong-gorong segera dilakukan. Masalah banjir ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut,” tegasnya.
Keluhan lain datang dari warga yang mengeluhkan meningkatnya pencurian kendaraan bermotor di kawasan tersebut. Menurut warga, beberapa titik rawan kejahatan masih minim penerangan.
Rico pun menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan. Ia meminta agar sistem keamanan lingkungan (siskamling) dihidupkan kembali serta memastikan lampu jalan berfungsi optimal.
“Kami akan pastikan daerah rawan kejahatan mendapat penerangan yang cukup. Tapi masyarakat juga harus aktif melapor dan menjaga lingkungannya,” ucapnya.
Selain mendengarkan aspirasi warga, Safari Jumat juga menghadirkan layanan publik langsung di lokasi, seperti pemeriksaan kesehatan gratis, pelayanan administrasi kependudukan, dan perizinan usaha — sebagai bentuk upaya Pemko mendekatkan pelayanan ke masyarakat.
Menurut Rico, pembangunan fisik kota harus diimbangi dengan pembangunan spiritual dan sosial.
“Kota yang maju tidak hanya diukur dari infrastrukturnya, tapi juga dari kemakmuran rumah ibadahnya. Mari kita bangun Medan yang lebih baik dan menenteramkan, Medan untuk semua,” ujarnya yang hadir bersama seluruh pimpinan perangkat daerah.
Sekretaris BKM Masjid Al-Falah, Nurul Fadhli, menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut.
“Ini kali pertama masjid kami dikunjungi langsung oleh wali kota. Kami sangat berterimakasih, semoga membawa berkah bagi jamaah dan warga sekitar,” katanya.
Masjid Al-Falah yang berdiri sejak 1980-an bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial, pengajian, dan pendidikan madrasah. (has)
