![]() |
BPJS Kesehatan rilis daftar 144 penyakit tidak bisa langsung dirujuk ke rumah sakit. (foto : istimewa) |
JAKARTA, HASTARA.ID - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan bertujuan untuk memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh warga Indonesia.
Melalui BPJS Kesehatan, masyarakat, baik yang mampu maupun tidak, dapat mengakses layanan kesehatan dengan biaya yang terjangkau namun tetap berkualitas.
Namun, meskipun BPJS menyediakan berbagai layanan kesehatan untuk para pesertanya, ada beberapa jenis penyakit dan kondisi medis yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
Beberapa penyakit atau tindakan medis yang bersifat estetika, seperti operasi pembesaran payudara, pemasangan behel, atau prosedur kecantikan lainnya, tidak termasuk dalam cakupan BPJS Kesehatan.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga tidak menanggung kondisi medis yang tidak relevan atau tidak sesuai dengan standar pengobatan yang berlaku.
Para peserta BPJS yang ingin mendapatkan pemeriksaan kesehatan harus terlebih dahulu mengunjungi fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP), seperti puskesmas atau klinik yang terdaftar.
Setelah mendapatkan diagnosa awal, jika diperlukan penanganan lebih lanjut, peserta akan dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut (FKTL). Namun, ada beberapa penyakit yang tidak bisa dirujuk langsung ke rumah sakit.
Berikut adalah daftar lengkap 144 penyakit yang tidak dapat dirujuk langsung ke rumah sakit BPJS Kesehatan:
Aborsi spontan komplit
Abses folikel rambut/kelenjar sebasea
Acne vulgaris ringan
Alergi makanan
Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi besi pada kehamilan
Askariasis
Asma bronkial
Astigmatisme ringan
Bell's Palsy
Benda asing di hidung
Benda asing di konjungtiva
Blefaritis
Bronkitis akut
Buta senja
Cutaneus larva migran
Defisiensi mineral
Defisiensi vitamin
Demam dengue, DHF
Demam tifoid
Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant)
Dermatitis kontak iritan
Dermatitis numularis
Dermatitis perioral
Dermatitis seboroik
Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes mellitus tipe 2
Disentri basiler, disentri amuba
Dislipidemia
Eksantemapous drug eruption, fixed drug eruption
Episkleritis
Epistaksis
Erisipelas
Eritrasma
Faringitis
Filariasis
Fimosis
Folikulitis superfisialis
Furunkel pada hidung
Furunkel, karbunkel
Gangguan somatoform
Gastritis
Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis)
Gonore
Hemoroid grade 1/2
Hepatitis A
Herpes simpleks tanpa komplikasi
Herpes zoster tanpa komplikasi
Hidradenitis supuratif
Hipermetropia ringan
Hipertensi esensial
Hiperurisemia
Hipoglikemia ringan
HIV/AIDS tanpa komplikasi
Hordeolum
Impetigo 105
Infeksi pada umbilikus
Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih bagian bawah
Influenza
Insomnia
Intoleransi makanan
Kandidiasis mukokutan ringan
Kandidiasis mulut
Kehamilan normal
Kejang demam
Kekerasan tajam
Kekerasan tumpul
Keracunan makanan
Konjungtivitis
Laringitis
Lepra
Leptospirosis (tanpa komplikasi)
Limfadenitis
Lipoma
Luka bakar derajat 1 dan 2
Mabuk perjalanan
Malaria
Malnutrisi energi protein
Mastitis
Mata kering
Migrain
Miliaria
Miopia ringan
Moluskum kontagiosum
Morbili tanpa komplikasi
Napkin eczema
Obesitas
Otitis eksterna
Otitis media akut
Parafimosis
Parotitis
Pedikulosis kapitis
Pedikulosis pubis
Penyakit cacing tambang
Perdarahan subkonjungtiva
Pertusis
Pielonefritis tanpa komplikasi
Pitiriasis rosea
Pitiriasis versikolor
Pneumonia, bronkopneumonia
Presbiopia
Puting susu pecah-pecah (cracked nipple)
Puting susu terbalik (inverted nipple)
Reaksi anafilaktik
Reaksi gigitan serangga
Refluks gastroesofagus
Rhinitis akut
Rhinitis alergika
Rhinitis vasomotor
Ruptur perineum tingkat 1/2
Sakit kepala tegang (tension headache)
Salpingitis
Serumen prop
Sifilis stadium 1 dan 2
Sindrom duh (discharge) genital (gonore dan non-gonore)
Skabies
Skistosomiasis
Skrofuloderma
Strongiloidiasis
Taeniasis
Tetanus
Tinea barbe
Tinea corporis
Tinea cruris
Tinea facialis
Tinea kapitis
Tinea manus
Tinea pedis
Tinea unguium
Toeniasis
Tonsilitis
Trikiasis
Tuberkulosis paru tanpa komplikasi
Ulkus mulut (aftosa, herpes)
Ulkus pada tungkai
Urtikaria akut
Vaginitis
Vaginosis bakterialis
Varicella tanpa komplikasi
Vertigo posisi paroksismal jinak (Benign Paroxysmal Positional Vertigo)
Veruka vulgaris
Vulnus laceratum, punctum
Vulvitis. (psb/BPJS Kesehatan)