-->

Sampah Plastik Ancam Keindahan Danau Siombak, Rico Waas: Kita Butuh Bumi yang Bersih

Sebarkan:

 

Wali Kota Medan, Rico Waas turut mengangkut sampah dari Danau Siombak dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup di kawasan Danau Siombak, Jalan Nippon Raya, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Kamis (5/6). Hasby/Hastara.id 

MEDAN, HASTARA.ID — Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menyoroti kondisi Danau Siombak yang indah namun tercemar oleh sampah, terutama plastik. Hal ini disampaikannya saat memimpin langsung aksi pembersihan sampah di kawasan Danau Siombak, Jalan Nippon Raya, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Kamis (5/6), dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

“Kami mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai yang bermuara di Danau Siombak,” ujar Rico Waas di lokasi kegiatan.

Menurutnya, sampah plastik yang dikumpulkan hari ini merupakan sampah baru yang masuk sejak malam hingga pagi melalui aliran sungai di sekitar danau. Padahal, lanjutnya, sehari sebelumnya danau bekas galian tanah timbunan tahun 1980 itu telah dibersihkan dari sampah.

Rico Waas juga menyoroti persoalan volume sampah harian di Kota Medan yang mencapai 1.500–1.600 ton per hari. Ia mengingatkan, jika tidak diantisipasi, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun diperkirakan penuh pada 2028.

“Kita harus mempersiapkan sistem pengelolaan sampah. Dari hulu, masyarakat juga diharapkan mulai memilah sampah, terutama plastik. Sampah plastik ini paling sulit terurai secara alami dan sangat berbahaya bagi lingkungan,” katanya.

Ia menambahkan, pihaknya akan mendorong setiap lingkungan di Kota Medan memiliki bank sampah khusus untuk sampah plastik.

Sebelum memimpin aksi pembersihan, Rico Waas memimpin apel yang diikuti jajaran dari empat kecamatan: Medan Marelan, Medan Labuhan, Medan Belawan, dan Medan Deli, serta para penggiat lingkungan. Usai apel, Rico bersama tim menggunakan perahu karet milik BPBD Kota Medan untuk memulai aksi bersih-bersih.

Pembersihan sampah plastik dimulai dari pinggiran Danau Siombak yang memiliki luas sekitar 40 hektare, diameter sekitar 1.000 meter, dan kedalaman 12 meter. 

Didampingi Plt Camat Medan Marelan Alkausar Deaysa, wali kota tampak memunguti sampah plastik yang berserakan dan memasukkannya ke kantong plastik hitam besar.

Perahu karet kemudian bergerak ke tengah danau untuk membersihkan sampah yang mengapung. Seluruh sampah yang terkumpul selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan.

Pelaksana Tugas Camat Medan Marelan, Alkausar Deaysa, menjelaskan bahwa setiap hari sampah yang masuk ke Danau Siombak bisa mencapai dua amrol (bak sampah) atau sekitar enam kubik.

“Sampah itu berasal dari laut, rumah tangga, dan TPA Terjun yang terbawa aliran Sungai Bedera,” ujar dia. 

Ia menambahkan, saat ini masyarakat sudah tidak lagi membuang sampah langsung ke Danau Siombak. Namun, sebagian masih membuangnya ke Sungai Bedera yang bermuara ke danau.

“Karena itu, Danau Siombak harus dibersihkan secara rutin agar sampah tidak menumpuk,” ujarnya

Rico Waas pun berpesan agar masyarakat terus menjaga kebersihan lingkungan. 

“Mari kita rawat bumi ini. Bukan bumi yang membutuhkan kita, tapi kitalah yang membutuhkan bumi. Jika lingkungan bersih, hidup kita akan lebih nyaman,” pungkasnya. (has)


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini