![]() |
CEO Telin Budi Satria Dharma Purba, Direktur Utama Telkom Dian Siswarini, dan Managing Director Danantara Setyanto Hantoro saat acara pembukaan BATIC 2025. Istimewa/Hastara.id |
BALI, HASTARA.ID — Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2025 resmi dibuka di Mangupura Hall, Bali International Convention Center (BICC), The Westin Resort, Nusa Dua, Senin (1/9). Konferensi tahunan ke-10 ini menghadirkan ratusan pemimpin industri telekomunikasi global dan regional, pembuat kebijakan, hingga inovator teknologi di bawah tema besar “Igniting Tomorrow’s Digital Evolution.”
Pembukaan dilakukan oleh Managing Director Danantara Setyanto Hantoro bersama Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Dian Siswarini dan CEO Telin Budi Satria Dharma Purba. Hadir pula Wakil Direktur Utama Telkom Muhammad Awaluddin dan jajaran direksi Telkom lainnya.
Setyanto Hantoro menegaskan komitmen Danantara untuk mendorong Indonesia menjadi pusat data regional dengan mengintegrasikan teknologi berbasis AI, cloud, bioteknologi, hingga energi hijau dalam setiap investasi.
“Kami tidak hanya memobilisasi modal, tetapi juga membangun kemitraan global, transfer teknologi, dan eksekusi disiplin demi daya saing, ketangguhan, serta kemakmuran jangka panjang. Kami mengajak investor global bersama-sama membentuk masa depan Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini, melalui keynote “Empowering the Digital Future: Connectivity, Innovation & Growth” menekankan bahwa BATIC lebih dari sekadar konferensi. “Forum ini adalah platform untuk aksi kolektif. Melalui kolaborasi, kami ingin membangun masa depan yang terkoneksi untuk semua,” katanya.
Dian menambahkan, transformasi Telkom sejalan dengan semangat kolaborasi global.
“Telkom bertransformasi menjadi strategic holding yang fokus pada B2C, infrastruktur digital, bisnis internasional, dan solusi B2B. Kami memperkenalkan Indonesia Cable Express (ICE) untuk memposisikan Indonesia sebagai hub digital Indo-Pasifik, serta meluncurkan AI Center of Excellence guna mengembangkan talenta dan inovasi AI nyata,” ujarnya.
Hari pertama konferensi mengusung sub-tema “Laying the Digital Foundation” yang menekankan pentingnya infrastruktur sebagai tulang punggung ekosistem digital. Diskusi menyoroti peran kabel bawah laut, pusat data, dan jaringan aman untuk menopang teknologi generasi mendatang seperti AI, cloud, dan konektivitas berkecepatan tinggi.
Sam Evans, Senior Managing Partner FTI Delta, dalam presentasinya bertajuk “Unlocking the Power of Future Technology”, menekankan bahwa jaringan merupakan penggerak utama inovasi transformatif sekaligus peluang pertumbuhan ekonomi digital.
CEO Telin, Budi Satria Dharma Purba, juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dalam industri konektivitas.
“Cloud, 5G, dan AI mendorong pertumbuhan permintaan 35–40% setiap tahun. Satelit tetap relevan untuk menjangkau wilayah terpencil, sementara investasi masa depan harus fokus pada jaringan generasi berikutnya dan orkestrasi untuk memastikan ketahanan dan transformasi digital berkelanjutan,” ujarnya.
Rangkaian diskusi panel hari pertama menghadirkan berbagai pakar global. Panel “Next-Gen Infrastructure: Enabling The Tech Revolution” membahas peran 5G, kabel bawah laut, cloud, dan edge computing dalam membentuk lanskap digital. Sementara sesi “Beyond Boundaries: How Technology is Transforming Communication” mengeksplorasi transformasi komunikasi dengan teknologi AI, cloud, hingga platform imersif.
Selain diskusi, sejumlah kerjasama strategis juga ditandatangani, antara lain:
•Kolaborasi BBIX dan Telin untuk ekspansi Remote IX Partnership.
•Perjanjian distribusi antara Data Center Specialist dan Telin.
•Perjanjian distribusi antara Velo Technologies dan Telin.
•Perjanjian distribusi antara ACASIA dan Telin.
Sebagai penutup agenda hari pertama, para peserta menikmati Gala Dinner di Taman Bhagawan. Suasana hangat khas Bali menjadi ajang networking sekaligus memperkuat kolaborasi menuju transformasi digital berkelanjutan. (has/rel)