-->

Ketua NasDem Sumut Diduga Pelaku Judol, Oknum Polrestabes Medan Salah Tangkap di Pesawat Garuda

Sebarkan:

 

Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar ST jadi korban salah tangkap oknum aparat di pesawat Garuda Indonesia pada Rabu, 15 Oktober 2025. Istimewa/Hastara.id

YOGYAKARTA, HASTARA.ID — Sebanyak 426 atau 43,28 persen dari total 972 siswa mengalami gejala keracunan makanan diduga usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (15/10/2025). Sekolah ini pertama kali menerima program MBG pada 19 Agustus lalu dan ada siswa yang tidak mengikuti program.

“Info pelaksana Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), kemungkinan keracunan disebabkan menu ayam terlalu pagi memasaknya. Sehingga ketika dikonsumsi siswa sudah terlalu lama,” tutur Kepala Sekolah SMAN 1 Yogyakarta, Ngadiyo.

Walikota Yogyakarta, Hasto Wardoyo langsung menghentikan sementara operasional dapur SPPG Wirobrajan, buntut keracunan siswa SMAN 1 Yogyakarta. Ratusan iswa dilaporkan sakit perut dan diare.

“Dari laporan yang masuk, SPPG Wirobrajan menyediakan 922 porsi menu MBH dan dikonsumsi siswa pukul 11.20 WIB kemarin. Hari ini sebanyak 32 siswa dilaporkan tidak masuk sekolah karena mengalami gejala lebih berat,” katanya.

Hasto menyebut keracunan pada makanan biasanya disebabkan toxic non-bacterial dengan gejala cepat, beberapa menit atau jam setelah makan. Namun pada kasus ini gejala keracunan muncul pertama kali pada pukul 01.00 WIB atau 12-13 jam kemudian yang artinya kemungkinan besar disebabkan adanya bacterial.

Langsung Tutup Dapur SPPG

Pemkot Yogyakarta telah mengambil langkah awal dengan menghentikan sementara operasional SPPG penyedia. Tujuannya untuk memeriksa sisa makanan Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk diperiksa terhadap kultur bakteri.

“Dari peninjauan langsung, SPPG penyedia dan pemasakan makanan sesuai standar karena sudah lakukan asesmen sebelum beroperasi. Memang beberapa hari ada menu baru, salah satunya ayam,” jelas Hasto.

Dia melanjutkan. jika nantinya pemeriksaan laboratorium keluar, SPPG Wirobrajan yang melayani 3.444 siswa di sembilan sekolah akan diasesmen ulang.

Kepala Sekolah SMA 1 Ngadiyo memastikan pelaksana SPPG siap bertanggung jawab sepenuhnya atas kasus ini dan proses pengobatan mereka yang mengalami gejala keracunan akan ditanggung sepenuhnya.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta, Suhirman memastikan pihaknya akan menggelar pertemuan dengan pelaksana SPPG untuk mengevaluasi proses penyediaan menu.

“Sementara ini kami meminta langsung pelaksana SPPG tidak menggabungkan proses memasak paket MBG untuk SD, SMP maupun SMA. Seharusnya menu untuk SMA dimasak agak siang, tidak berbarengan dengan menu SD yang lebih pagi,” katanya.

Dari proses evaluasi yang nanti dilakukan, Suhirman mematikan akan memberi sanksi kepada pelaksana SPPG jika ditemukan kesalahan dalam penyediaan menu MBG. (Liputan68.com) 


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini