![]() |
| Daerah aliran sungai atau DAS Deli di Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan meluap saat hujan deras turun pada Sabtu hingga Minggu (11-13/2025). Istimewa/Hastara.id |
MEDAN, HASTARA.ID — Luapan Sungai Deli kembali menguji janji Pemerintah Kota Medan terhadap penanggulangan banjir yang tak kunjung tuntas. Sejak Sabtu hingga Senin (11–13 Oktober 2025), air sungai meluap melewati tanggul di sejumlah titik kawasan Medan Labuhan, menenggelamkan pemukiman warga hingga memutus akses jalan di kawasan Simpang Kantor.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan, Gibson Panjaitan, mengakui sejumlah tanggul jebol akibat curah hujan ekstrem. Ia menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera (BWS) II untuk melakukan peninggian tanggul-tanggul di sepanjang aliran Sungai Deli.
“Ada beberapa tanggul bocor bahkan jebol. Kita sudah koordinasi dengan BWS agar segera dilakukan peninggian tanggul,” kata Gibson, Selasa (14/10/2025).
Menurut Gibson, langkah peninggian itu merupakan bagian dari evaluasi proyek normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Deli yang sebelumnya dilakukan melalui pengerukan sedimen. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa proyek tersebut belum cukup menahan derasnya arus air di musim penghujan.
Terdapat tujuh titik tanggul yang akan segera ditinggikan. BWSS II menurut Gibson telah bersurat kepada Pemko Medan untuk penataan ulang bantaran sungai serta sosialisasi kepada warga yang bermukim di sekitarnya.
Selain Sungai Deli, Pemko Medan juga memfokuskan penanganan banjir di Sungai Babura yang tengah menjalani proses normalisasi dengan alat berat. Namun, kendala muncul akibat padatnya pemukiman semi permanen di sepanjang bantaran sungai.
“Kami akan lakukan sosialisasi dulu ke warga sebelum penertiban. Tujuannya agar tidak terjadi benturan sosial,” tambah Gibson.
Harapan bagi warga di kawasan Sei Kambing, Darussalam, dan Gatot Subroto muncul dengan segera berfungsinya proyek Floodway Sungai Sei Kambing pada November 2025. Proyek ini digadang-gadang menjadi solusi permanen untuk mereduksi banjir di jantung Kota Medan. Namun, di tengah rencana teknis tersebut, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan memperlihatkan dampak banjir yang cukup luas.
Banjir Kota Medan melanda tujuh kecamatan dan 17 kelurahan, antara lain Medan Maimun, Johor, Polonia, Labuhan, Selayang, Petisah, dan Medan Baru. Sedikitnya 3.181 rumah terendam, dengan 3.599 kepala keluarga atau 10.391 jiwa terdampak. Sebanyak 69 orang di antaranya—terdiri dari lansia, anak-anak, ibu hamil, dan penyandang disabilitas—harus dievakuasi.
![]() |
| Jalan amblas di bantaran DAS Deli dampak banjir akibat hujan deras yang melanda Kota Medan. Istimewa/Hastara.id |
BPBD Medan mencatat dua titik pengungsian utama: Masjid MDTA Muttaqin di Medan Johor (350 pengungsi) dan Masjid Al-Qamar di Medan Selayang (85 pengungsi).
Kepala BPBD Medan, Yunita Sari, memastikan timnya telah melakukan langkah tanggap darurat termasuk evakuasi, pendataan, dan pemantauan debit air. Namun, ia mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi kenaikan air susulan.
"Kami terus pantau kondisi cuaca dan debit air. Warga di bantaran sungai diminta tetap waspada karena hujan masih berpotensi tinggi,” ujarnya.
Meski pemerintah menyiapkan berbagai proyek infrastruktur pengendalian banjir, publik mulai mempertanyakan efektivitas penanganan yang lebih banyak bersifat reaktif ketimbang preventif.
Sejumlah pemerhati lingkungan menilai bahwa upaya pengerukan dan peninggian tanggul tak akan efektif tanpa penataan ulang tata ruang dan relokasi pemukiman di DAS.
Banjir berulang di Medan menunjukkan bahwa masalah bukan hanya pada kapasitas sungai, tetapi juga lemahnya pengawasan terhadap aktivitas warga dan pembangunan di bantaran sungai yang mempersempit ruang air.
Dengan ancaman cuaca ekstrem dan intensitas hujan yang kian tinggi, pemerintah daerah dituntut untuk tidak lagi sekadar “mengejar proyek”, melainkan membangun sistem mitigasi yang berkelanjutan dan berpihak pada keselamatan warga. (has)

