![]() |
| Penampakan Tugu Adipura Kota Medan yang berdiri di simpang Jalan Adam Malik–Jalan Amir Hamzah–Jalan Bambu kini jauh dari kesan membanggakan, Kamis (9/10/2025). Hasby/Hastara.id |
MEDAN, HASTARA.ID — Tugu Adipura Kota Medan yang dulunya menjadi simbol prestasi dan kebanggaan warga kini tampak kusam dan memprihatinkan. Catnya memudar, tulisan “Kota Metropolitan Terbersih 2013” di dinding tugu mengelupas, sementara taman di sekitarnya dipenuhi semak dan rumput liar.
Pantauan Hastara.id pada Kamis (9/10/2025) menunjukkan kondisi Tugu Adipura yang berdiri di simpang Jalan Adam Malik–Jalan Amir Hamzah–Jalan Bambu itu jauh dari kesan membanggakan. Air mancur di area taman telah lama tidak berfungsi, dan sebagian besar lampu hias mati, membuat kawasan itu gelap pada malam hari.
Padahal, monumen tersebut selama ini menjadi ikon penghargaan tertinggi bidang kebersihan dan penataan lingkungan perkotaan yang pernah diraih Kota Medan. Kini, simbol kejayaan itu justru mencerminkan wajah kota yang terabaikan.
“Sayang kali, dulunya tugu ini jadi kebanggaan warga. Sekarang sudah rusak, taman semak, catnya pun mengelupas. Padahal ini simbol kota bersih,” ujar Syamsuddin, warga sekitar.
Tugu Adipura dibangun setelah Kota Medan berhasil meraih Piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup pada 2013, sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan menjaga kebersihan dan pengelolaan lingkungan. Namun satu dekade kemudian, tugu yang semestinya menjadi pengingat komitmen terhadap kebersihan kota itu justru terabaikan.
Dari kejauhan, tulisan di dinding tugu tampak samar akibat cat yang mengelupas. Beberapa bagian taman rusak parah, dan tak terlihat tanda-tanda perawatan rutin dari pihak berwenang.
“Kalau pemko bilang peduli keindahan kota, ya mulai dari simbol-simbol seperti ini. Jangan cuma bicara penataan taman di atas kertas, tapi tugu yang jadi ikon kota malah dibiarkan rusak,” ungkap Dony, warga yang kerap melintasi kawasan tersebut.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan Gibson Panjaitan mengakui belum ada anggaran perawatan untuk tahun ini. Meski demikian, ia berjanji akan menindaklanjuti kondisi tugu tersebut agar dapat direvitalisasi pada tahun anggaran berikutnya.
“Terimakasih atas informasinya, pasti kita tindaklanjuti. Rencananya akan kita anggarkan tahun depan. Saya akan cek, biar bisa segera kita perbaiki,” ujarnya.
Kondisi memprihatinkan Tugu Adipura ini berbanding terbalik dengan slogan Pemko Medan yang gencar menggaungkan konsep kota bersih, hijau, dan berdaya saing. Warga pun berharap pemerintah kota tidak menutup mata terhadap simbol kebersihan yang kini justru menampilkan wajah ketidakpedulian.
Tugu Adipura semestinya bukan sekadar monumen penghargaan masa lalu, melainkan pengingat akan pentingnya menjaga estetika dan kebersihan kota di tengah tantangan urbanisasi yang kian kompleks. (has)
