![]() |
| Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kota Medan, Muhammad Husein Tanjung, menyoroti isu praktik bagi-bagi proyek di lingkungan Pemko Medan yang diduga dilakukan oknum DL dan MN. Istimewa/Hastara.id |
MEDAN, HASTARA.ID — Pemberitaan terkait praktik bagi-bagi proyek di lingkungan Pemerintah Kota Medan yang diduga dilakukan dua oknum, DL dan MN, disebut sebagai fitnah dan menyesatkan. Informasi dimaksud begitu masif beredar dan telah menjadi konsumsi publik lewat media sosial.
Demikian ditegaskan Ketua Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kota Medan, Muhammad Husein Tanjung. Menurutnya, tuduhan tersebut tidak memiliki dasar yang jelas dan justru dapat merusak kepercayaan publik terhadap proses pembangunan yang sedang berjalan di kota ini.
“Isu seperti itu cenderung fitnah dan menyesatkan. Kami minta semua pihak tidak langsung percaya pada kabar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujar Husein kepada wartawan di Medan, Jumat (7/11/2025).
Husein yang juga tergabung dalam perkumpulan organisasi lintas iman menilai, Pemerintah Kota Medan saat ini tengah fokus menjalankan berbagai program pembangunan di sektor infrastruktur, pelayanan publik, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Karena itu, ia menilai munculnya isu liar di tengah publik justru dapat mengganggu ritme kerja pemerintah.
“Pemko Medan sedang fokus membangun. Jangan ganggu dengan isu tidak berdasar tentang siapa membagi proyek dan berapa besarannya. Semua ada mekanisme dan aturan yang mengatur proses tender dan penentuan pemenang,” katanya.
Lebih lanjut, Husein menegaskan bahwa Wakil Wali Kota Medan, Zakiyuddin Harahap, bekerja dengan semangat pelayanan publik bukan dengan pola transaksional sebagaimana yang dituduhkan di sejumlah rumor.
“Kami melihat Pak Wakil Wali Kota justru aktif turun ke lapangan, menyerap aspirasi, dan memperkuat pelayanan publik. Jadi tudingan soal bagi-bagi proyek atau pembungkaman media itu tidak masuk akal,” ungkapnya.
Sebagai ketua organisasi pemuda yang cukup dekat dengan jajaran pimpinan Pemko Medan, Husein mengaku tidak pernah mendengar atau melihat langsung adanya praktik sebagaimana yang dituduhkan sejumlah pihak.
“Saya dekat dengan Medan 1 dan Medan 2 (wali kota dan wakil wali kota). Tidak pernah saya lihat atau dengar langsung bahwa kedua nama itu terlibat seperti yang dituduhkan,” ujarnya.
Meski membantah isu tersebut, Husein tetap mengingatkan pentingnya masyarakat bersikap kritis terhadap kinerja pemerintah, namun dengan berpijak pada data dan fakta yang dapat diverifikasi.
“Kita butuh suasana sosial dan politik yang sehat di Medan. Kalau ada isu, mari kita tabayyun, jangan langsung menghakimi,” pungkasnya. (red)
