![]() |
| Penampakan perumahan elite CitraLand City Sampali mendapat sorotan di tengah bencana banjir menerjang wilayah Kabupaten Deli Serdang. Istimewa/Hastara.id |
MEDAN, HASTARA.ID — Banjir yang kembali merendam permukiman padat penduduk di kawasan Lau Dendang, Sampali, Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang, hingga Jalan Metrologi mendapat sorotan serius.
Direktur MATA Pelayanan Publik, Abyadi Siregar menilai kondisi timpang antara kawasan properti mewah dan permukiman warga menunjukkan adanya kegagalan pemerintah daerah dalam tata kelola ruang.
”Saya sangat prihatin. Banjir di pemukiman sekitar kawasan ruko dan perumahan mewah itu makin tinggi, jauh lebih parah dibanding sebelumnya,” kata Abyadi kepada wartawan di Medan, Rabu, 3 Desember 2025.
Hemat Abyadi, rumah toko dan kompleks perumahan mewah—seperti CitraLand Sampali dan Jewel Infinity—yang diduga milik Ciputra Group, justru tidak tersentuh banjir. Menurutnya, bangunan di kawasan elite itu dibangun di atas permukaan tanah yang ditinggikan sejak awal sehingga aman dari genangan.
“Ini sangat timpang. Perumahan mewah itu aman, tapi warga di sekitarnya justru terendam banjir dalam,” ujarnya.
Lebih lanjut Abyadi menilai ketimpangan tersebut tidak terlepas dari lemahnya pengawasan pemerintah daerah, terutama Pemkab Deli Serdang, terhadap penataan kawasan dan dampak lingkungan dari proyek-proyek properti besar.
“Pemkab Deli Serdang gagal memastikan bahwa pembangunan perumahan dan ruko mewah itu tidak menimbulkan dampak negatif ke masyarakat sekitar,” tegas Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara 2013-2023 tersebut.
Ia menyebut pemerintah daerah seharusnya dapat mensyaratkan pengembang untuk tidak hanya membangun drainase internal kawasan, tetapi juga memperbaiki dan memperkuat sistem drainase di permukiman warga di sekitar area proyek.
Hanya Mengejar Kontribusi Dari Proyek Besar
Abyadi Siregar bahkan menyimpulkan bahwa pemerintah daerah terlihat lebih berorientasi pada pemasukan dari proyek-proyek properti ketimbang melindungi warga yang terdampak.
“Sepertinya Pemkab Deli Serdang hanya fokus menarik kontribusi dari proyek-proyek properti mewah. Nasib warga terdampak tidak terlihat dipikirkan,” katanya.
Ia menyarankan agar Pemkab Deli Serdang mulai mewajibkan setiap pengembang melakukan perbaikan menyeluruh terhadap drainase di kawasan pemukiman padat penduduk. Selain itu, Abyadi mendorong masyarakat turut serta mengawasi setiap proyek properti mewah yang muncul di sekitar mereka.
“Masyarakat bisa langsung menemui pihak pengembang untuk memastikan drainase lingkungan mereka turut menjadi prioritas,” ujar dia.
Banjir dengan ketinggian signifikan terpantau di Jalan Perhubungan, Jalan Metrologi dan sejumlah titik di Lau Dendang–Sampali. Tidak hanya ruas jalan yang lumpuh, tetapi rumah-rumah penduduk di sekitarnya juga terendam dalam. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Pemkab Deli Serdang terkait sorotan tersebut. (prn)
