MEDAN, HASTARA.ID — Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, buka suara ihwal sikap arogansi pengawal pribadi (walpri-nya) terhadap sejumlah wartawan saat menjalankan tugas peliputan.
Dengan nada lembut dan senyum tenang, ia mengaku terkejut atas perilaku para walprinya yang dinilai berlebihan.
“Ndak sih,” ujarnya menjawab wartawan usai menghadiri acara di Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jumat (11/4/2025).
Rico menyebut bahwa dirinya sejak awal sudah memberi arahan kepada walpri untuk menyesuaikan dengan karakternya yang terbuka dan ingin selalu dekat dengan masyarakat.
“Saya ini orangnya terbuka. Saya sudah bilang ke mereka, sesuaikan ya. Jangan terlalu kaku. Karena saya ini suka ngobrol, suka disapa warga, bahkan pers juga saya anggap keluarga,” katanya.
Sebagian pengawalnya diakui Rico direkrut dari pasukan khusus seperti Kopasgat dan Marinir. Ia menduga sikap kaku dan terlalu sigap yang mereka tunjukkan berasal dari latar belakang militer yang belum sepenuhnya menyesuaikan dengan dinamika kerja kepala daerah sipil, apalagi dalam berinteraksi dengan pers.
Janji Evaluasi
Agar kejadian serupa tak terulang, Rico berjanji akan mempertemukan langsung para pengawalnya dengan insan pers. Tujuannya tak lain untuk membangun komunikasi yang lebih baik dan saling memahami tugas masing-masing.
“Nanti kita buat pertemuan santai, silaturahmi-lah. Saya kenalkan mereka ke teman-teman wartawan. Mereka ini ada yang dari Kopasgat, Marinir. Biar saling tahu dan gak salah paham lagi,” ujarnya.
Meski terkesan membela, Rico tak menutup mata. Ia mengaku beberapa kali juga merasa tindakan pengawalnya terlampau berlebihan dan telah memberikan teguran langsung.
“Beberapa kali saya lihat sendiri. Saya ingatkan, jangan begitu ya. Pelan-pelan aja. Kalau masih begitu, nanti kita hukum (beri sanksi),” tegasnya.
Wali kota yang dikenal kalem itu pun menyampaikan permintaan maaf kepada rekan-rekan jurnalis atas gangguan yang terjadi selama peliputan.
“Gak apa-apa, ini jadi bahan evaluasi. Namanya manusia, pasti ada human error. Tapi yang pasti, kami mohon maaf kalau ada yang merasa terganggu,” pungkasnya.
Beberapa jurnalis sebelumnya mengaku mengalami perlakuan kasar dan arogan dari tim walpri wali kota Medan. Mulai ditarik secara paksa dari belakang, dihadang ketika bekerja, hingga diminta menghentikan wawancara secara tiba-tiba. (has)