![]() |
Ketua STIK-P Medan, Dr Sakhyan Asmara (paling kiri) menandatangani MoU dengan CEO Founder Edutolia Education, Ibrahim Albayrak pada Rabu (24/4/2025). Istimewa/hastara.id |
MEDAN, HASTARA.ID — Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan (STIK-P) Medan resmi menjalin kerjasama internasional dengan Edutolia Education, sebuah lembaga pendidikan asal Turki yang memfasilitasi universitas dan mahasiswa dari berbagai negara untuk melanjutkan studi di Negeri Dua Benua tersebut.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) ini berlangsung dalam acara Turkish Universities Fair di Grand Ballroom Adimulia Hotel, Medan, Rabu (30/4). MoU bernomor MKT/227/MoU/01/EGE/IV/2025 tersebut ditandatangani langsung Ketua STIK-P Medan, Dr H Sakhyan Asmara, MSP, dan CEO Founder Edutolia Education, Ibrahim Albayrak.
Dalam pameran pendidikan ini, sebanyak 15 perguruan tinggi di Pulau Sumatera turut menandatangani kerjasama serupa, namun hanya dua sekolah tinggi yang terlibat—salah satunya adalah STIK-P Medan.
"Kita merasa bangga bisa ikut serta dalam kolaborasi ini. Ini menjadi pintu bagi STIK-P untuk menjalin hubungan internasional dan memperluas akses pendidikan bagi para dosen serta alumni," ujar Sakhyan didampingi Pembantu Ketua III STIK-P Medan, Dr Ramdeswati Pohan, MSP.
Sakhyan menjelaskan bahwa Edutolia akan berperan sebagai penghubung antara calon mahasiswa dari Indonesia dan 50 universitas ternama di Turki. Peluang ini terbuka bagi lulusan S1 yang ingin melanjutkan studi S2 maupun S3, baik dalam disiplin ilmu komunikasi maupun bidang lain.
"Bagi alumni STIK-P, ini kesempatan emas. Ada program multidisiplin dan juga yang khusus untuk ilmu komunikasi. Tugas kami adalah menyosialisasikan informasi ini seluas-luasnya kepada alumni dan dosen," katanya.
Tak hanya memfasilitasi pendaftaran, Edutolia Education juga membantu mahasiswa mencari beasiswa dari berbagai sumber, termasuk dari Pemerintah Turki.
"Beasiswanya beragam, ada yang menanggung 100 persen biaya kuliah, ada yang 50 persen, bahkan ada yang termasuk biaya hidup. Ini tentu sangat membantu mahasiswa Indonesia," ujar Sakhyan.
Ia pun mendorong para dosen dan alumni STIK-P untuk serius memanfaatkan peluang ini demi peningkatan kualitas dan daya saing akademik.
"Langkah awalnya adalah membangun komunikasi dengan universitas di Turki. Kami harap kesempatan ini benar-benar dimanfaatkan agar STIK-P bisa semakin maju dan bersaing di tingkat global," pungkasnya. (rel/has)